Mungkin seharusnya aku takut untuk dioperasi.
Operasi bedah itu adalah sebuah langkah yang mengerikan dan perlu dipertimbangkan
masak-masak sebelum mengambil keputusan untuk dioperasi atau tidak. Apalagi ini
soal operasi di bagian otak. Kadang aku juga sulit buat membayangkan operasi di
otak. Untuk mencapai syaraf-syaraf otak aja, dokter harus membuka tengkorak.
Belum lagi banyaknya syaraf-syaraf di otak yang mungkin sampai berjuta-juta
jumlahnya. Gimana caranya dokter bisa menemukan syarafku atau bagian otakku
yang bermasalah? Belum lagi soal resiko gagal?
Tapi ternyata keresahan ini tidak berlaku padaku, sebaliknya aku malah senang sekali. Aku tidak takut, bagiku itu adalah sebuah harapan
besar untuk sembuh. Mungkin perasaan senangku ini muncul karena aku udah bisa
berpikir positif tentang epilepsi. Kini aku percaya bahwa epilepsi itu adalah
sebuah pemberian Tuhan yang dari luar nampak seperti kekurangan, tapi
sebenarnya di balik semua itu epilepsi merupakan cara Tuhan mengajariku tentang
pelajaran hidup. Aku memang ingin sembuh. Tapi semuanya tetap aku serahkan pada
Tuhan. Jika operasiku ini gagal, itu berarti Tuhan masih ingin memberiku
pelajaran-pelajaran hidup lagi. Tapi jika operasiku berhasil dan hidupku bisa
terbebas dari gangguan epi, itu berarti aku sudah “lulus” dari pelajaran
hidup-Nya tentang epilepsi untuk kemudian melanjutkan “studiku” dalam pelajaran
hidup-Nya yang lebih tinggi lagi. Hanya itu yang ada di pikiranku dan aku pun
mampu bersikap nothing to lose. Hidup
ini jadi terasa jauh lebih nyaman tanpa beban.
***
Semakin dekat dengan masa-masa operasi, aku mendapat
semakin banyak dukungan. Baik dari dari
keluargaku, saudara-saudaraku, temen-temenku, bahkan dari orang-orang yang
selama ini tidak aku kenal dengan baik. Semua itu membuatku sadar akan
kesalahan-kesalahanku selama ini. Selama ini aku selalu merasa ditinggalkan
oleh orang-orang lain karena penyakitku ini, dan hanya orang-orang terdekatlah
yang mau menemaniku.
Ketika mereka tahu kalau aku akan segera
dioperasi, hal pertama yang mereka lakukan adalah mendukungku dan memberi doa
restu supaya operasiku bisa sukses. Aku merasa jadi sangat bersalah pada
mereka, ternyata mereka semua adalah orang-orang yang memiliki perhatian
kepadaku. Mereka bukanlah orang-orang yang cuek dengan kondisiku.
Semalam sebelum keberangkatanku ke Semarang, aku
berkumpul dengan temen-temen SMA. Perkumpulan kami berlangsung dengan meriah,
penuh keakraban, bahkan berlangsung sampai dini hari. Dalam pertemuan itulah
mereka memberikanku dukungan dan doa restu. Mereka adalah teman-teman yang
sudah mengenal kondisiku apa adanya. Banyak sekali pertanyaaan-pertanyaan dari
temen-temen yang membuatku jadi merasa terharu dan merasa bahwa teman Salah
satunya adalah pertanyaan dari sahabatku yang bernama Ruth.
"Aska..... ntar proses operasinya gimana sih?", tanya Ruth
"Dokter akan memotong & mengangkat sebagian kecil otak ku yang menjadi sumber kejang"
"Jadi...otakmu tidak akan utuh lagi dong?"
"Iya, karena ada bagian otak yang dipotong"
"Kalau begitu kamu ntar setelah operasi bakal masih ingat kita-kita nggak?", tanya si Ruth polos.
"Inget nggak ya......tergantung ingatan tentang kalian tersimpan di bagian otak sebelah mana. Kalau bagian itu yang diangkat, mungkin aku akan lupa kalian hehe..", jawabku setengah bercanda
"Jadi bakal bisa lupa ingatan atau amnesia?"
"Nggak lah. Mungkin yang akan sedikit hilang adalah ingatan jangka pendek. Tapi untuk ingatan jangka panjang tidak akan hilang. Aku tidak akan melupakan kalian semua", Jawabku penuh keyakinan
"Aska..... ntar proses operasinya gimana sih?", tanya Ruth
"Dokter akan memotong & mengangkat sebagian kecil otak ku yang menjadi sumber kejang"
"Jadi...otakmu tidak akan utuh lagi dong?"
"Iya, karena ada bagian otak yang dipotong"
"Kalau begitu kamu ntar setelah operasi bakal masih ingat kita-kita nggak?", tanya si Ruth polos.
"Inget nggak ya......tergantung ingatan tentang kalian tersimpan di bagian otak sebelah mana. Kalau bagian itu yang diangkat, mungkin aku akan lupa kalian hehe..", jawabku setengah bercanda
"Jadi bakal bisa lupa ingatan atau amnesia?"
"Nggak lah. Mungkin yang akan sedikit hilang adalah ingatan jangka pendek. Tapi untuk ingatan jangka panjang tidak akan hilang. Aku tidak akan melupakan kalian semua", Jawabku penuh keyakinan
"Ok, mungkin kamu akan tetap ingat kita semua, tapi apakah lantas kamu menjadi bodoh?, sayang lho dulu kan kamu rangking 1 waktu kita di masa-masa SMA"
"Kalau soal itu sih kata dokter aku nggak bakalan jadi orang bodoh. Hanya sulit mengingat dan berpikir saja di awal pasca operasi. Tapi setelah dilatih lagi, kemampuanku mengingat dan berpikir kembali seperti semula, bahkan mungkin lebih baik"
"Iya deh....kita selalu berdoa semoga kamu bisa sehat bebas serangan"
Selain itu dukungan juga datang dari saudara-saudaraku
yang ada di luar kota. Mereka memberikan dukungan baik secara langsung
melalui telepon ataupun instant message.
Hanya saja yang membuatku merasa aneh adalah saran beberapa orang agar aku sabar dan tabah dalam menjalani operasi. Seolah-olah operasi yang akan aku jalani ini adalah sebuah hal yang tidak mengenakkan. Padahal aku sendiri tidak merasa demikian. Aku justru bersemangat menjalani operasi ini. Bagiku, ini adalah kesempatan yang besar untuk sembuh.
Tapi tidak apa-apa jika mereka menilai seperti itu, yang penting adalah aku sangat berterima kasih atas segala dukungan dan doa restu mereka. Aku tidak bisa membalas apa-apa. Aku hanya bisa berdoa semoga Tuhan akan membalas segala kebaikan dan doa mereka kepadaku, dengan hal yang sama, yaitu kebaikan dan anugerah-Nya.
Hanya saja yang membuatku merasa aneh adalah saran beberapa orang agar aku sabar dan tabah dalam menjalani operasi. Seolah-olah operasi yang akan aku jalani ini adalah sebuah hal yang tidak mengenakkan. Padahal aku sendiri tidak merasa demikian. Aku justru bersemangat menjalani operasi ini. Bagiku, ini adalah kesempatan yang besar untuk sembuh.
Tapi tidak apa-apa jika mereka menilai seperti itu, yang penting adalah aku sangat berterima kasih atas segala dukungan dan doa restu mereka. Aku tidak bisa membalas apa-apa. Aku hanya bisa berdoa semoga Tuhan akan membalas segala kebaikan dan doa mereka kepadaku, dengan hal yang sama, yaitu kebaikan dan anugerah-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar